Entah sudah berapa puluh kali saya sebutkan di JTT bahwa membuat roti sendiri di rumah bukanlah pekerjaan yang sulit. Bahkan untuk para beginner yang baru pertama kali mencoba mencampur tepung, ragi dan air dalam sebuah resep adonan roti. Selama ragi yang anda gunakan masih aktif, selama adonan mengandung cukup air, maka apakah adonan akan diuleni secara manual, diuleni dengan mixer heavy duty atau tanpa ulenan sama sekali, roti akan tetap mengembang dengan baik ketika dipanggang atau dikukus.
Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) adalah mikroorganisme amazing yang sebenarnya bekerja untuk anda mengubah tepung dan air menjadi adonan dengan tekstur yang lembut dan struktur berongga. Mereka makan, berkembang biak dan bekerja mati-matian dalam periode fermentasi yang singkat, melakukan fermentasi gula yang terdapat di dalam adonan. Hasil sampingnya adalah gas karbondiosida dan ethanol (sejenis alkohol). Gas karbondiosida inilah yang kemudian akan menyusup di dalam adonan, membuatnya mengembang, dan berongga. Semakin adonan mengandung cukup air dan semakin maksimal diuleni (lebih banyak gluten terbentuk), maka akan membuatnya semakin elastis dan rongga berisi gas akan mudah terbentuk. Ketika adonan roti dipanggang, maka pada suhu tertentu para pejuang ragi ini akan mati. Namun mereka tidak mati sia-sia karena hasil kerja mereka berupa rongga-rongga di adonan akan tetap tercetak disana. Rongga inilah yang membuat roti menjadi lembut, empuk dan sedap disantap. ^_^
0 Response to "Obsesi Roti 42 - Resep Roti Manis Tanpa Oven Isi Krim Custard & FAQ Seputar Proses Pembuatan Roti"
Post a Comment