Keluyuran di pasar batu akik Rawa Bening Jatinegara adalah salah satu kegiatan yang sangat saya sukai. Terus terang aneka batu untuk aksesoris, baik jenis akik atau batu perhiasan lainnya selalu mampu menarik minat saya, dan pasar Rawa Bening yang tersohor dengan koleksi batunya dengan harga yang miring menjadi tujuan utama untuk menambah koleksi. Saya sendiri sebenarnya bukan pemakai batu akik, namun dulu beberapa tahun yang lalu pernah terjun merangkai batu, manik dan kristal menjadi seuntai kalung, gelang atau aksesoris wanita lainnya. Bahkan bersama sahabat saya, Meta, kami pernah membuat sebuah partnership kecil-kecilan bernama TalEnd. Waktu itu JTT belum dilahirkan dan fokus saya di bidang masak-memasak belum seperti sekarang.
Di sela-sela waktu luang dan sepulang kerja, kami berdua merangkai setiap aksesoris yang dijual. Pencapaian TalEnd sebenarnya cukup lumayan, selain banyak memiliki pembeli dan beberapa kali ikut pameran, juga rancangan aksesoris saya dan Meta pernah hadir di sebuah tabloid fashion gratisan. Sayangnya kami berdua memiliki sifat yang sama, moody dan semangat yang 'panas-panas tahi ayam'. Ketika demam aksesoris berlalu, TalEnd pun ditelantarkan. Sekeranjang batu dan manik-manik 'mangkrak' tak tersentuh dan ujung-ujungnya produksi pun berhenti. Saya sibuk berkutat dengan JTT, Meta serius mendalami keahliannya di training. Walau begitu di dalam hati terdalam kami berdua tahu, kecintaan pada aksesoris, batu dan manik tak akan pernah sirna, dan sebenarnya tangan telah terasa gatal hendak mulai mencipta. Tapi saat ini untuk mewujudkannya, masih dalam angan-angan semata. ^_^
0 Response to "Resep Kalio Cumi-Cumi Isi Tahu dan Telur"
Post a Comment