Percakapan ringan di dalam keluarga jika diingat-ingat kembali sering membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Contohnya seperti beberapa waktu yang lalu ketika Ibu saya datang ke Jakarta dalam rangka menjenguk cucu kelimanya yang baru saja dilahirkan ke bumi pertiwi ini. Diar dan Tedy, adik saya, baru saja menambahkan satu lagi peserta perempuan di keluarga kami pada bulan Agustus lalu. Bayi mungil berpipi seperti bakpau dengan mata nan sipit itu bernama Aruna.
Dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke rumah Tedy di Cilebut, Bogor, seperti biasa kami pun sibuk mengoceh tak keruan seputar apapun yang bisa dibicarakan. Ibu saya memiliki tiga anak perempuan dan dua anak lelaki, dan kedua jenis kelamin ini sungguh berbeda dalam karakter dan sifat. Kami, anak perempuan, memiliki sifat lebih cerewet, dominan, emosional dengan karakter yang keras (Wiwin sedikit lebih sabar), sementara dua anak lelaki yang lahir belakangan lebih kalem, luar biasa sabar, tenang dan seingat saya jarang sekali marah. Jadi bisa dibayangkan ketika kami semua bertemu maka ruangan seakan meledak oleh suara dan tawa riuh kami yang menggelegar. ^_^
0 Response to "Resep Sayur Asam Udang, Jamur dan Cabai Hijau"
Post a Comment