Lama tak berjumpa dengan Kirana dan Aruna, membuat saya cukup surprised ketika bertemu dengan mereka dua minggu yang lalu. Kedua keponakan perempuan saya, putri adik laki-laki saya, Tedy, ini telah tumbuh dengan cepat. Kirana, si Kakak yang bulan Maret tahun depan menginjak usia tiga tahun tampak semakin cantik dengan wajah panjang dan dagu lancip seperti Ibu-nya, Diar. Matanya yang bulat dan lebar sangat jauh berbeda dengan mata keluarga saya yang sipit. Saya yakin, bocah ini akan tumbuh menjadi gadis remaja cantik yang akan membuat banyak cowok 'termehek-mehek' padanya.
Adiknya, Aruna, yang hampir berusia empat bulan, memiliki wajah yang berbeda. Mukanya bundar bak bulan purnama dengan pipi semonthok bakpau yang paling 'mentul-mentul' yang pernah ada. Matanya pun sipit seperti gambar pendekar China di cersil Kho Ping Ho yang dulu menjadi bacaan favorit saya. Berulangkali saya tertawa setiap kali melihat wajah monthoknya yang super menggemaskan karena mengingatkan pada diri sendiri ketika masih berusia empat bulan. Bocah ini juga sangat tenang, kalem dan jarang sekali rewel, membuat kami semua merindukan suara tangisnya. Ketika akhirnya tangis itu pecah, kami semua justru bersorak dan tertawa girang melihatnya. Tobat! ^_^
Klik untuk baca selanjutnya...Adiknya, Aruna, yang hampir berusia empat bulan, memiliki wajah yang berbeda. Mukanya bundar bak bulan purnama dengan pipi semonthok bakpau yang paling 'mentul-mentul' yang pernah ada. Matanya pun sipit seperti gambar pendekar China di cersil Kho Ping Ho yang dulu menjadi bacaan favorit saya. Berulangkali saya tertawa setiap kali melihat wajah monthoknya yang super menggemaskan karena mengingatkan pada diri sendiri ketika masih berusia empat bulan. Bocah ini juga sangat tenang, kalem dan jarang sekali rewel, membuat kami semua merindukan suara tangisnya. Ketika akhirnya tangis itu pecah, kami semua justru bersorak dan tertawa girang melihatnya. Tobat! ^_^
0 Response to "Tumis Tempe Gembus, Leunca, Teri dan Daun Melinjo"
Post a Comment