Mujair Masak Woku Daun


Berniat untuk hidup sehat dan bugar di tahun 2012, di hari Sabtu pagi yang kelabu dan mendung saya telah siap dengan sepatu kets, celana pendek sedengkul dan kaus oblong di depan rumah. Pukul setengah enam kurang, jalanan di depan ruman Pete terlihat lengang dan temaram. Baguslah! Karena hari ini saya akan jogging berkeliling kompleks, mencari udara segar, keringat dan tentu saja tujuannya untuk membakar kalori. Sebelum berangkat sebenarnya saya telah menggedor pintu kamar Tedy, kamar adik saya ini terdengar hening pertanda penghuninya masih lelap tertidur. 

Tiga kali gedoran dan satu kali teriakan memanggil namanya, Tedy keluar dari kamar dengan mata menyipit dan rambut awut-awutan. "Lari pagi yuk!" ajak saya antusias berusaha mencari teman. Tedy mendelik seakan tak percaya mendengar ajakan saya, "Apa? Nggak lihat di luar masih gelap begini"? ujarnya. Saya tahu di luar memang masih setengah gelap tapi seakan dihipnotis saya menoleh juga keluar jendela. "Udah terang ah, habis lari mampir ke pasar Blok A sekalian belanja". Motivasi belanja rupanya tidak nendang juga di kepala adik saya ini. "Nggak ah, aku mau cuci mobil". Saya pun keluar rumah sambil bersungut-sungut dan tak habis pikir sendiri, apa hubungannya cuci mobil dengan lari pagi ya? Sementara si pemilik mobilnya saja kembali molor di atas kasur. 


Klik untuk baca selanjutnya...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mujair Masak Woku Daun"

Post a Comment