"Bayangkan Ndang, dari kantorku ke sekolah si Abang naik Go-Jek hanya lima belas ribu! Biasanya naik taksi kena enam puluh ribu karena macet, padahal jaraknya dekat banget"! Kata-kata adik saya, Wiwin, yang penuh semangat plus aplikasi Go-Jek yang disodorkan didepan hidung saya tak ayal membuat mata saya melotot juga untuk memperhatikannya. Go-Jek, sarana transportasi ojek berbasis aplikasi online ini memang fenomenal dan menjadi alternatif kendaraan umum yang kini diincar oleh masyarakat Ibukota.
Teman-teman kantor, keluarga dan berita di internet membicarakannya hampir setiap hari, namun saya sendiri belum pernah menggunakan transportasi ini. Padahal Go-Jek selayaknya ojek umumnya memang mantap untuk menembus kemacetan jalanan di Jakarta, plus dengan banyaknya promo yang disebar membuat biayanya menjadi sangat murah dibandingkan dengan ojek umum yang tidak bernaung di perusahaan sejenis seperti ini. Contohnya saja untuk promo bulan ini, Go-Jek dan Grabbike (pesaing Go-Jek) memberikan harga pukul rata jarak jauh-dekat dibawah radius 25 km hanya sepuluh ribu rupiah. Jika saya naik angkutan umum dari kantor ke rumah, yang harus berganti kendaraan sebanyak tiga kali maka saya harus merogoh kocek sebesar dua belas ribu rupiah. Dengan Go-Jek atau Grabbike, saya bisa tiba lebih cepat dan masih bisa saving dua ribu rupiah. Hmm, otak kikir saya mulai melakukan kalkulasi dan akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya. ^_^
Teman-teman kantor, keluarga dan berita di internet membicarakannya hampir setiap hari, namun saya sendiri belum pernah menggunakan transportasi ini. Padahal Go-Jek selayaknya ojek umumnya memang mantap untuk menembus kemacetan jalanan di Jakarta, plus dengan banyaknya promo yang disebar membuat biayanya menjadi sangat murah dibandingkan dengan ojek umum yang tidak bernaung di perusahaan sejenis seperti ini. Contohnya saja untuk promo bulan ini, Go-Jek dan Grabbike (pesaing Go-Jek) memberikan harga pukul rata jarak jauh-dekat dibawah radius 25 km hanya sepuluh ribu rupiah. Jika saya naik angkutan umum dari kantor ke rumah, yang harus berganti kendaraan sebanyak tiga kali maka saya harus merogoh kocek sebesar dua belas ribu rupiah. Dengan Go-Jek atau Grabbike, saya bisa tiba lebih cepat dan masih bisa saving dua ribu rupiah. Hmm, otak kikir saya mulai melakukan kalkulasi dan akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya. ^_^
0 Response to "Resep Crispy Calamari & Pengalaman Bersama Go-Jek"
Post a Comment