Saya dan kentang, kami berdua memiliki story panjang, melalui banyak suka dan duka yang sampai sekarang masih sering terbayang. Dulu, sebelum Alm. Bapak dipindahtugaskan dari Tanjung Pinang, Riau ke Maospati, Madiun, kami sempat tinggal di Surabaya selama 1 tahun lamanya. Ketika itu saya masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar dan kota Surabaya dalam bayangan saya merupakan kota yang panas dengan nyamuk yang luar biasa banyaknya. Sayangnya memori saya tentang kota ini sangat minim sekali mengingat waktu yang singkat, sehingga saya lupa nama daerah tempat tinggal kami waktu itu.
Rumah yang dikontrak kedua orang tua saya bersebelahan dengan pabrik pengolahan minyak babi, satu hari dalam seminggu pabrik akan beraktifitas lebih ramai dari biasa. Saat itu lemak babi dimasak dalam wajan rakasasa untuk diolah menjadi minyak, dan baunya pun menyengat memenuhi seantero rumah. Awalnya kami, terutama Ibu, mengalami muntah dan mual yang akut, namun lama-kelamaan menjadi terbiasa. Mungkin itu yang membuat harga kontrakan rumah tersebut menjadi sangat murah dan terjangkau. Tidak banyak orang yang mau mengontrak di rumah seperti ini, kecuali keluarga kami yang memang kemampuan ekonominya lemah. Saat itu Bapak hanyalah tentara berpangkat rendah dengan gaji yang sangat kecil, dan Ibu hanya di rumah mengurus kami semua.
Klik untuk baca selanjutnya...
0 Response to "Saya, Kentang, dan Resep Perkedel Kentang a la My Mom"
Post a Comment